Haruskah Pendidik mempelajari
Kemampuan Komunikasi Publik
Di tulisan ini, saya akan membagikan tentang "Haruskah
Pendidik mempelajari Kemampuan Komunikasi Publik?" Judul
ini saya ambil dari paparan materi yang disampaikan oleh Charles Bonar Sirait,
seorang presenter televisi dan radio serta seorang konsultan PR. Materi yang
disampaikan oleh Charles Bonar Sirait adalah "Kiat Sukses Bagi Para
Pendidik untuk Berkomunikasi dengan Publik".
Di awal paparannya Bung Charles banyak menceritakan pengalaman
pribadinya tentang cara berkomunikasi yang baik dan efektif. Hanya dengan
melihat kumpulan foto kegiatan Bung Charles, saya jadi paham betapa pentingnya
hal-hal kecil dalam komunikasi. Misal, Bung Charles memperhatikan warna baju
yang dipakainya ketika berbicara di publik. Ia mengatakan, dengan memilih warna
baju yang pas, maka seseorang sudah berkomunikasi dengan efektif. Waktu itu
Bung Charles sedang mengisi kelas dengan peserta berbaju putih. Untuk dapat
berkomunikasi dengan baik, Bung Charles memilih warna hitam untuk bajunya.
Ehmm....tidak pernah terpikir oleh saya...
Nah, dari contoh-contoh itulah kemudian Bung Charles mengerucutkan
pada betapa tingginya tuntutan kemampuan berkomunikasi dengan publik, khususnya
bagi pendidik. Mengapa demikian? Bayangkan saja, seandainya komunikasi antara
pendidik dan peserta didik tidak terhubung dengan baik, apa yang sekiranya
terjadi? Sudah barang tentu, pesan yang ingin disampaikan oleh pendidik tidak
akan diserap dengan baik oleh peserta didik.
Lalu
bagaimana caranya agar kita bisa berkomunikasi dengan baik? Tenang, Sahabat,
Bung Charles pun membagikan kiat-kiatnya kepada kita. Ada empat poin penting
dalam komunikasi menurut Bung Charles. Apa saja, Sahabat? Yuk disimak!
1. Memahami Pola Komunikasi Sederhana
Pada bagian ini, Bung Charles menekankan betapa pentingnya
menyederhanakan pola komunikasi? Mengapa? Karena inti dari komunikasi adalah
pesan yang tersampaikan. Sebagai pendidik, kita harus membuat peserta didik
mudah memahami pesan yang disampaikan. Apabila peserta didik kesulitan memahami
pesan pendidik, tentu saja pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik.
2. Impactful Communication
Seorang pendidik harus mampu berkomunikasi dengan baik dan
meninggalkan kesan pada peserta didik. Bung Charles mengatakan, sebisa mungkin
peserta didik merasa rugi ketika tidak mendengarkan pendidiknya. Impactful communication, bisa dilatih dengan membuat
variasi cara komunikasi sehingga peserta didik tidak bosan dan merasa senang.
3. Persuasive Communication
Inti dari persuasive communication adalah
kemampuan pendidik dalam berkomunikasi untuk mempengaruhi peserta didik.
Seorang pendidik yang sedang mengajar sama halnya dengan seorang yang sedang
beropini di hadapan peserta didik dan berusaha meyakinkan mereka agar percaya.
Untuk itu, seorang pendidik wajib melatih diri untuk meyakinkan peserta didik
agar mengamini apa yang disampaikan olehnya.
4. Personal Branding
Bagian terakhir, mau tidak mau, setiap pendidik harus
mempunyai personal branding. Bagaimana
caranya? Hal ini bisa dibentuk dengan memunculkan keunikan diri pada setiap
pendidik. Selain itu, publikasi di media sosial tidak kalah penting. Mengapa
demikian? Karena media sosial saat ini menjadi dunia yang mampu menyatukan
semua orang dan menjadi media paling ampuh di era serba digital ini.
Nah, demikian 4 poin penting dalam komunikasi menurut Bung Charles.
Jadi, bagaimana caranya untuk menjadi terlatih dalam komunikasi?
Jawaban sederhana dari Bung Charles adalah MEMBIASAKAN DIRI. hehe.... Kalau
Sahabat ingin menyimak pembahasan lengkapnya, silahkan kunjungi kanal YouTube
Rumah Belajar Kemdikbud. Silahkan klik pada video berikut.
Akhir kata, terima kasih telah
membaca dan silahkan sampaikan kritik dan saran.
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju
Indonesia
#merdekabelajar
#pembaTIK2020 #tributetohendriwidiatmoko #guruberbagi
1 Komentar
Mantap
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya
Emoji