Apa tekanan hidup terberat kamu saat ini? tugas-tugas yang tidak selesai tepat waktu? Atau tekanan karena si Dia ? ehemm!!!!
Saat ini, tekanan hidup sepertinya tidak hanya menimpa orangtua. Mereka menyamar ke dalam bentuk lain dan masuk ke dalam kehidupan kita. Dampaknya, banyak yang berlebihan dalam bergaya membuat hidupnya penuh dengan tekanan. melihat tetangganya beli pendingin ruangan (AC), Dia kedinginan..hahaha...
Melihat Accesoris Mahal, ia pun ingin memilikinya meskipun ia tidak mampu secara ekonomi dan akhirnya tekanan melanda dipikirannya sehingga membuatnya stress lantaran ingin berGaya berlebihan...
Manusianya
kebanyakan bergaya, setan pun ikut-ikutan bergaya. ala mah pengaruh setan kali....hehe
Beruntungnya,
ilmu pengetahuan bisa membantu kamu terhindar dari tekanan pergaulan. Dan
bukan. Pada kali ini, jawaban dari pertanyaan “Bagaimana caranya supaya saya
bisa menghadapi tekanan kehidupan?” bukan diperoleh lewat psikologi,
tapi formula fisika.
Iya. Fisika yang
kamu pikir sulit dan sumber stres itu.
Secara
fisika, sebetulnya tekanan itu dilihat dari berbagai aspek. Ada tekanan yang berkaitan dengan udara, ada juga
tekanan yang berkaitan dengan zat cair (hidrostatis), dan tekanan pada benda
padat.
Tekanan
di kehidupan kita, bisa kita masukkan ke dalam yang terakhir itu.
Berdasarkan
rumus tekanan tadi, terlihat kalau tekanan berbanding terbalik dengan luas
permukaan. Apa tuh maksudnya?
Artinya,
semakin kecil luas permukaannya, maka tekanannya akan semakin besar.
Kalo
kamu stay at home. Di tempat yang lingkupnya kecil, kemungkinan stres karena
tekanannya akan jauh lebih tinggi. Makanya, perbanyak lah jalan-jalan keluar.
Perluas pergaulan. Maka niscaya kamu akan dijauhkan dari stres… dan uang kita
cepet abis...hehehe
Oke, Kita sudah menemukan sisi filosofis dari rumus tekanan pada benda padat ini. Lalu, sebenarnya untuk apa, sih, rumus ini dalam kehidupan sehari-hari?
Jawabannya:
banyak.
Kamu
pasti pernah maku kan?
Bukan.
Bukan terpaku ngelihat ketampanan Iqbal. Itu mah saya juga...
Maksudnya,
memukul paku ke dinding.
Menurut kamu, kenapa desain paku kayak gitu? Ada bagian yang berujung runcing dan semacam topi datar tempat kita memukul. Kenapa bagian runcingnya yang kita arahkan ke tembok? Kenapa tidak ke dia yang sudah kasih janji tapi isinya omong kosong.
ujung runcing itu yang kita pukul, dan bagian yang datar yang mengarah ke tembok?
Kita selalu memukul ke bagian datar dari paku (sumber: giphy.com)
Iya,
tahu. Mukulnya bakal lebih susah kalo pakunya kita balik. Tapi kenapa?
Karena luas
permukaan bagian yang runcing itu lebih kecil. Sehingga, tekanan
yang dia hasilkan ke tembok akan lebih besar dibandingkan kalau
dibalik. Rumus ini juga lah yang pada akhirnya diterapkan pada desain peralatan
masak seperti pisau. Kita memotong dengan bagian yang runcing, pada dasarnya
karena bagian itu memberikan tekanan yang lebih besar dibanding bagian yang
tidak tumpul.
Luas
permukaan bagian yang tajam selalu lebih kecil (Sumber: Don’t memorise via
YouTube)
Jadi,
benda-benda yang tajam pada umumnya mempunyai luas permukaan yang kecil, yang
pada akhirnya akan membuat tekanan lebih besar. Itulah mengapa, orang yang
mulutnya tajam biasanya ngasih tekanan.
Salah satu bukti lain dari rumus tekanan ini adalah sewaktu kamu mencubit. Coba, deh, kamu cubit temanmu dengan tangan yang mengapit kecil. Bandingkan dengan cubitan dengan tangan lebar. Pasti hasilnya lebih pedas yang kecil, karena luas permukaannya kecil.
Salam Sahabat...!
1 Komentar
tidak magaya jhe saya
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya
Emoji