Kemajuan teknologi yang begitu pesat memberikan dampak
terhadap perkembangan karakter anak. Untuk itu, kita sebagai pendidik perlu
menerapkan kembali budaya positif pada anak di lingkungan sekolah agar nantinya
mereka mampu menyaring dampak negatif dari budaya luar tersebut.
Budaya positif tersebut berisi kebiasaan-kebiasaan yang
sudah disepakati bersama dan dijalankan dalam waktu yang lama dengan
memperhatikan kodrat anak dalam hal ini kodrat alam dan kodrat zaman serta
keberpihakan pada anak.
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantara
yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat.
Upaya dalam menanamkan budaya positif di sekolah, guru
memiliki peran sentral yaitu posisi kontrol guru sebagai manajer dalam
menerapkan budaya positif. Guru juga berperan sebagai motivator dan inspirator
dalam menumbuhkan budaya positif sehingga nantinya guru akan menjadi "ing
ngarso sung tulodho" dan menjadi agen transformasi perubahan untuk
mewujudkan murid yang memiliki karakter profil pelajar Pancasila.
Dalam menciptakan budaya positif, guru tentunya harus
bekerjasama dengan warga sekolah dalam hal ini kepala sekolah, rekan-rekan guru
dan juga murid serta melibatkan orangtua dan masyarakat sekitar.
Adanya kolaborasi antara pihak sekolah dengan
masyarakat dalam menjalankan budaya positif dapat menciptakan karakter murid
yang memiliki nilai-nilai pelajar Pancasila.
Deskripsi
Aksi Nyata
Aksi
nyata yang saya lakukan yaitu membuat kesepakatan kelas yang berpihak pada
murid. Selain membuat kesepakatan kelas bersama murid, saya juga mengimbaskannya
kepada rekan guru di sekolah dengan terlebih dahulu mengkomunikasikannya kepada
Kepala Sekolah sehubungan kegiatan yang melibatkan siswa dan rekan guru secara
langsung di sekolah. Mengingat urgensi budaya positif di sekolah sebagai calon
guru penggerak saya harus mengambil langkah ke arah perubahan yang lebih baik.
Tujuan
Mendidik
siswa untuk melakukan pembiasaan positif di sekolah.
Menumbuhkan sikap tanggung
jawab pada diri murid atas pemilihan aspirasi idenya melalui kesepakatan kelas.
Mengembangkan inisiatif yang tinggi pada diri murid.
Menumbuhkan rasa saling
menghargai diri sendiri dan orang lain.
Tolak
Ukur
Terciptanya
pembiasaan atau budaya positif yang konsisten dan berkelanjutan, Murid terbiasa menerapkan budaya positif antara lain budaya 5 S, Budaya
perduli lingkungan dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), murid mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam proses
pembelajaran, menemukan solusi dengan rasa percaya diri, kemandirian dan
inovatif., mewujudkan
siswa yang memiliki karakater nilai beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia sebagai bentuk budaya positif di sekolah.
Linimasa
Tindakan yang akan dilakukan
Membuat perencanaan aksi nyata dan
mengkomunikasikannya kepada kepala sekolah.
Mensosialisasikan
kepada rekan-rekan guru melalui acara Diseminsasi atau pengimbasan budaya
positif.
Pengenalan
Budaya Positif Membuat Kesepakatan Kelas Membuat poster berdasarkan kesepakatan kelas yang telah didiskusikan dan disepakati.
Membimbing siswa dalam penerapan budaya positif.
Menumbuhkan
kebiasaan-kebiasaan dalam aksi nyata menjadi pembiasaan positif di sekolah.
Dukungan
yang dibutuhkan
Untuk
kelancaran dari tindakan aksi nyata yang dilakukan di sekolah pastinya
membutuhkan dukungan dari berbagai pihak yaitu kepala sekolah, rekan-rekan
guru, murid, dan orang tua serta sarana dan prasarana sekolah.
Hasil
Aksi Nyata
Kegiatan
aksi nyata melalui membangun kesepakatan kelas membuat siswa merasa lebih
percaya diri karena merasa menjadi bagian dalam pengambilan keputusan di
kelasnya. Pelaksanaan aksi nyata ini
mendapatkan hasil yang sangat baik, dan sangat bermanfaat terutama bagi CGP
sendiri dan rekan guru. Terlihat Rekan guru sangat antusias mengikuti
sosialisasi yang menurut mereka sangat relevan dengan tugas sebagai seorang
pendidik. Begitu juga halnya Dengan
terbentuknya keyakinan kelas, siswa merasa bertanggung jawab untuk menjalankan
keyakinan kelas tersebut, sehingga terciptanya budaya positif.
Pembelajaran
yang didapat dari pelaksanaan
Setiap kegiatan yang dilakukan tentunya tidak
terlepas dari kata keberhasilan dan kegagalan. Berdasarkan kegiatan yang
dilakukan pada aksi nyata modul “ Budaya Positif”.
Keberhasilan yang
diperoleh diantaranya yaitu terbentuknya keyakinan kelas, penerapan segi tiga
restitusi dilakukan pada beberapa kasus. Menumbuhkan
kebiasaan-kebiasaan pada siswa sehingga menjadi sebuah pembiasaan dan akhirnya
menjadi budaya positif bukan hanya dilingkungan sekolah tetapi juga
dilingkungan masyarakat.
Tantangannya adalah Perbedaan
karakteristik murid yang beragam Adaptasi dari budaya lama ke budaya baru
membutuhkan proses yang membutuhkan waktu serta hasil yang bertahap.
Rencana
perbaikan
Perbaikan pengembangan kedepan yaitu dengan melaksanakan kegiatan perbaikan dan solusi untuk
meminimalisir kekurangan tersebut. Menjalin kerjasama dan
kolaborasi dengan berbagai stake holder terkait penerapan
budaya positif termasuk dengan orang tua murid agar dapat diimplementasikan
juga di rumah. Selalu menggali informasi dan wawasan baru terkait budaya
positif.
Dokumentasi
1. Koordinasi Kepala Sekolah
2. Membuat Kesepakatan/Keyakinan Kelas
3. Pembiasaan Budaya Salam (5 S ) di Sekolah
4. Berbagi dengan teman sejawat tentang Budaya Positif
5. Pengimbasan Modul 1.4 Budaya Postif di SMAN 1 Kodeoha
Bapak Ibu dan rekan-rekan hebat semua, setelah menyimak
dokumentasi Aksi Nyata Budaya Positif, tanpa mengurangi rasa hormat,
perkenannya untuk memberikan Umpan Balik pada link berikut:
Demikian Aksi
Nyata Budaya Positif Modul 1.4 yang telah saya lakukan, atas perhatiannya saya
ucapkan terimakasih. Salam dan bahagia Ibu dan Bapak Guru hebat.. Ayo kita tergerak, bergerak dan
menggerakkan.. Salam Guru Penggerak.. Guru
Bergerak, Indonesia Maju
BIODATA PRIBADI
@rkarna merupakan nama gaul saya di internet, nama kecil saya : a-kkankk, dan Nama lengkap saya : Arkam Umar, putra asal Bone, Sulawesi Selatan yang tinggal di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
PNS Pemda Prov. SulawesiTenggara, dan ditugaskan menjadi tenaga pengajar di SMAN 1 Kodeoha, Kab. Kolaka Utara
3 Komentar
Menginspirasi kaka
BalasHapustenkyu kk
Hapustumbuhkan budaya positif sekolah
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya
Emoji