Jurnal Refleksi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

 

Tak terasa kita telah mempelajari modul terakhir (Modul 3.3). Banyak pelajaran berharga yang dipetik dalam materi ini serta pengalaman berharga dari rekan rekan guru hebat, pengajar praktik, fasilitator, dan Instruktur. Jurnal refleksi adalah untuk menuangkan perasaan, gagasan dan pengalaman praktik baik yang telah dilakukan pada Pendidikan Guru Penggerak, (Calon Guru Pengerak Angkatan 7). Sebagai refleksi pembelajaran dan aktivitas yang telah dilakukan di Learning Management System (LMS). Tahapan aktivitas pembelajaran yaitu diawali dengan mempelajari konsep modul 3.3 Modul Pengelolaan program yang berdampak positif murid pada alur Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep dilanjut kegiatan Ruang Kolaborasi, Demostrasi Kontekstual, Elaborasi Konsep dan Koneksi antar Materi serta Aksi Nyata. Melalui jurnal dwi mingguan ini akan digambarkan pengalaman belajar yang saya alami selama mempelajari modul 3.3 yang akan disajikan dalam model 4F (Fact, Feelings, Findings, dan Future).

 

Model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)

1. Facts (Peristiwa) 

Modul 3.3 Pengelolaan program berdampak positif bagi siswa. Ini adalah paket modul terakhir untuk calon guru di Angkatan 7 Kabupaten Kolaka Utara melalui LMS. Kegiatan dimulai pada tanggal 15 Mei 2023 Mulai dari diri, dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep dan pada alur Ruang Kolaborasi 1 tanggal 22 Mei 2023 dilanjutkan Ruang Kolaborasi 2 dengan fasilitator ibu Elvira Talanipa. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi terbimbing dan Demonstrasi Kontekstual. Demonstrasi Kontekstual merupakan rancangan program yang mempengaruhi siswa melalui pelaksanaan langkah-langkah BAGJA. BAGJA berarti mengajukan pertanyaan, mengambil pelajaran, mengeksplorasi mimpi, membuat rencana dan mengatur eksekusi. Setelah demonstrasi terkait konteks selesai, dampak positif dari modul pemahaman manajemen program 3.3 pada siswa. Kami CGP angkatan 7 Kabupaten Kolaka Utara menjelaskan kaitan antar materi pada Modul 3.3. Modul ini memberikan penjelasan tentang latar belakang judul dan kaitannya dengan modul sebelumnya. Kaitan dengan materi sebelumnya pada modul 3.2 Pemetaan Aset Sekolah dalam Pengelolaan Sumber Daya. Dimana aset milik sekolah harus dikelola dengan baik untuk menggali potensi peserta didik agar tercapai maksimalisasi pendidikan sesuai dengan karakter dan usia peserta didik, sebagaimana cita-cita Ki Hajar Dewantara bapak pendidikan nasional. Aset sekolah meliputi modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan, modal ekonomi, modal politik, modal agama dan budaya. 

2. Feelings (Perasaan) 

Perasaan saya saat mempelajari modul ini yaitu membahagiakan sekaligus menyedihkan. Membahagiakan meskipun banyak tugas yang harus dikerjakan, Alhamdulillah, dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Jika pikiran diibaratkan sebuah gelas, berusaha saya kosongkan supaya saya bisa menerima ilmu yang saya pelajari dari PGP ini. Saya berupaya akan adanya perubahan sebagai guru sebelum dan sesudah mengikuti PGP karena tugas sebagai Guru Penggerak sangatlah luar biasa yaitu untuk mengimplementasikan Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid. Adapun hal yang menyedihkan adalah vicon terakhir kami dengan Fasilitator kami yaitu Ibu Elvira Talanipa yang selama kami menjalani program guru penggerak selalu sabar dan juga telaten membimbing kami dalam mengerjakan tugas-tugas di LMS. Meskipun kami belum pernah bertemu (tatap muka) dengan beliau secara langsung, akan tetapi kedekatan beliau dengan kami, diibaratkan Ibu dengan anak. 

3. Findings (Pembelajaran) 

Modul 3.3 melengkapi pemahaman saya bahwa program yang dirancang dan dibuat harus memuat contents Voice (suara), Choice (pilihan) dan Ownership (kepemilikan) murid. Membuat program yang berdampak pada siswa dilakukan melalui alokasi yang tepat dari sumber daya/peluang yang dimiliki oleh sekolah. Pemetaan aset yang benar memudahkan pengoptimalan program agar berjalan dengan lancar dan, tentu saja, membantu meminimalkan hambatan. Optimalisasi aset yang tepat tentu akan memudahkan terwujudnya visi dan misi sekolah. Modul ini juga akan menambah pengetahuan kita tentang CGP dalam mengelola program yang mempengaruhi siswa melalui strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting). Selain itu, kami juga diajarkan pentingnya analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dalam rencana program yang dibuat. Analisis SWOT ini juga berguna untuk memitigasi risiko pelaksanaan program yang berdampak pada siswa di SMA Negeri 1 Kodeoha. Modul pembelajaran 3.3 merupakan poin yang harus dimiliki oleh kepala sekolah agar lebih kreatif, inovatif dan sinergis untuk mengembangkan sumber daya yang ada di sekolah. Program yang dikelola dengan baik mempengaruhi kemandirian belajar dan tentunya menghasilkan siswa yang berprofil siswa pancasila. 

4. Future (Penerapan) 

Rencana ke depan dengan materi yang diperoleh sebagai CGP dibagikan dengan rekan sejawat dan mengimplementasikannya menerapkan apa yang saya pelajari di sekolah. Dalam penyusunan program yang direncanakan, tentunya perlu dicantumkan contents voice (suara), choice (pilihan) dan ownership (kepemilikan) murid. Saat menghadapi kendala, CGP sudah tahu bagaimana meminimalisir risiko yang dihadapi.

Demikian Jurhal Refleksi Modul 3.3 ini disajikan dalam Tugas  Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7, semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada artikel yang lainnya.

Salam Bahagia

Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan

Reactions

Posting Komentar

0 Komentar