Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah Keuangan, Sarana dan prasarana dan Lingkungan alam.
- Pemimpin Pembelajaran
dalam Pengelolaan Sumber Daya
Pemimpin Pembelajaran
dalam pengelolaan sumber daya adalah sebuah usaha pemanfaatan kekayaan
(aset) sekolah yang dimiliki dan dikelola dengan baik oleh seorang pemimpin
pembelajaran sebagai potensi yang dimiliki oleh sekolah berdasarkan
karakteristik dan ciri khas dari masing-masing sekolah.
Pengelolaan
sumber daya dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu:
Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Approach) akan memusatkan
perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak
bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif. Kita harus
bisa mengatasi semua kekurangan atau yang menghalangi tercapainya kesuksesan
yang ingin diraih. Semakin lama, secara tidak sadar kita menjadi seseorang yang
terbiasa untuk merasa tidak nyaman dan curiga yang ternyata dapat menjadikan
kita buta terhadap potensi dan peluang yang ada di sekitar.
Pendekatan
berbasis aset (Asset-Based Approach) adalah
sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi
yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini
merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam
kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak
untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang
menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.
Implementasi pemanfaatan aset dengan memanfaatkan aset yang dimiliki sekolah dengan cara :
- Mengidentifikasi, memetakan dan menganalisa aset yang dimiliki sekolah terlebih dahulu.
- Memanfaatkan sumber daya atau aset
yang dimiliki untuk kepentingan pembelajaran.
- Merawat dan mengelola aset yang dimiliki dengan baik.
- Hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses
pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.
Pengelolaan
sumber daya yang terdiri dari sumber daya modal manusia, modal sosial, modal
fisik, modal lingkungan/alam, modal finansioal, modal agama dan budaya akan
sangat berpengaruh terhadap kulitas proses pembelajaran. Maka dari itu,
pengelolaan harus dilakukan secara tepat. Setiap sumber daya
memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Sebagai pemimpin pembelajaran
kita harus bisa mengidentifikasi aset yang dimiliki sebagai kelebihan dari
sumber daya, manfaatkan sumber daya yang ada dengan semaksimal mungkin dengan
mengesampingkan kekurangan yang ada, fokus pada kekuatan dan dukungan yang
dimiliki agar proses pembelajaran berjalan dengan maksimal dan berkualitas.
Dengan
mengelola sumber daya yang dimiliki sekolah maka semua warga sekolah dapat
memanfaatkan aset tersebut untuk kebutuhan pembelajaran sehingga tercipta
kegiatan pembelajaran yang lebih berkualitas dan tentunya berpihak kepada
murid.
- Hubungan materi modul 3.2 dengan modul
sebelumnya
Modul 1.1 Filosofi Pendidikan KHD
Pemimpin pembelajaran mengelola sumber daya yang ada (siswa) sesuai dengan kodratnya, karena sejatinya setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikan contoh, dorongan dan motivasi dalam pengelolaan sumber daya agar menjadi efektif.
Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak
Nilai-nilai dan peran guru penggerak, sebagai pemimpin pengelolaan sumber daya harus memiliki nilai positif seperti andiri, bernalar kritis, berkebinekaan global, bergotong royong dan kreatif.
Modul 1.3 Visi Guru Penggerak
Sesuai dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) maka prinsip yang digunakan dalam pengelolaan adalah prinsip yang berbasis dengan kekuatan yang dimiliki (aset). IA menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif.
Modul 1.4 Budaya Positif
Memanfaatkan sumber daya yang dimiliki sekolah guna menumbuhkan budaya positif di kelas ataupun di lingkungan sekolah merupakan salah satu upaya untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada murid. Budaya positif yang ada di sekolah harus terus dikembangkan dan dipupuk sehingga menghasilkan outpun yang memiliki karakter baik yaitu berbudi pekerti luhur.
Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi
Sebagai pengelola sumber daya dalam pembelajaran kita harus bisa melayani setiap kebutuhan siswa melalui pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan bakat dan minat, kesiapan belajar maupun profil belajar siswa. Guru dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki sekolah baik itu sumber daya manusia yaitu murid ataupun sumber daya alam/lingkungan yang ada di sekolah.
Modul 2.2 Pembelajaran Sosial & Emosional
Memiliki rasa empati, kesadaran diri dan mampu mengelola diri dengan baik adalah tujuan dari kegiatn pembelajaran esosial emosional di sekolah. Aset yang dimiliki sekolah tidak hanya aset hidup tapi juga aset abiotik (tidak hidup) seperti fasilitas sekolah yang harus dimanfaatkan dengan baik agar semua bisa memanfaatkan untuk pembelajaran tanpa harus mementingkan diri sendiri merupakan salah satu konseksi dari kedua materi ini.
Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik
Coaching merupakan usaha sadar dari sesama guru atau dari guru ke murid untuk melakukan pengembangan kekuatan diri pada guru ataupun murid untuk menggali potensi dengan maksimal. Memanfaatkan coaching sebagai salah satu cara untuk menggali potensi (sumber daya) pada guru ataupun murid hingga mereka mendapatkan hasil (potensi) yang maksimal karena manusia (guru dan murid) merupakan salah satu sumber daya yang dimiliki oleh sekolah.
Modul 3.1
Pengambilan Keputusan
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, guru memiliki tanggung jawab untuk mengambil keputusan yang tepat sehingga tercipta keharmonisan di lingkungan sekolah ataupun kelas. Begitu juga hubunganya dengan pengambilan keputusan terkait pemanfaatan sumber daya yang dimiliki sekolah. Sehingga semua warga sekolah dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki sekolah bersama-sama dan dengan sebaik-baiknya untuk pemanfaatan pembelajaran.
- Hubungan sebelum dan sesudah mempelajari modul
3.2
Sebelum
mempelajari modul 3.2 ini, saya sering berfikir atau bahkan melakukan
pengelolaan sumber daya dengan pendekatan masalah. Sehingga yang terfikir
adalah sisi negatif dan kelemahan atau kekurangan yang dimiliki dari sumber
daya yang ada. Kita harus bisa mengatasi semua kekurangan atau yang menghalangi
tercapainya kesuksesan yang ingin diraih. Semakin lama, secara tidak sadar kita
menjadi seseorang yang terbiasa untuk merasa tidak nyaman dan curiga yang
ternyata dapat menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang yang ada di
sekitar.
Setelah mempelajari
modul ini saya baru menyadari bahwasanya kita sebagai pengelola sumber daya
harus bisa memanfaatkan apa yang kita punya sebagai kekuatan. Fokusnya adalah
kelebihan yang dimiliki dengan mengesampingkan kekurangan. Menemukan dan
mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan
sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang
bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang
positif.
Saya berpikir bahwa kita harus fokus pada apa
yang sudah kita miliki bukan pada apa yang tidak kita miliki atau kekurangan
kita (defisit). Sehingga apa yang kita miliki ini dapat dimanfaatkan dengan
maksimal dan baik untuk kegiatan pembelajaran di sekolah.
Terima Kasih
Salam
Bahagia
0 Komentar
Terima kasih atas kunjungannya
Emoji